Kreasi Anggur Perjamuan Kudus: Pemberdayaan Ekonomi dan Penunjang pariwisata Rohani Sulut dari Bahan Baku Lokal (II)

oleh -7098 Dilihat
oleh

Penulis: Dr Harley Mangindaan SE MSM

Pakar Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan

Inovasi Anggur Perjamuan Kudus berbahan buah lokal Sulawesi Utara, khususnya kombinasi duku dan kulit manggis, sebagai bentuk inkulturasi liturgi, pemberdayaan ekonomi jemaat dan promosi wisata rohani. Selain nilai teologis, inovasi ini memiliki dampak ekonomi dan sosial yang signifikan.

Dengan mengintegrasikan produksi anggur perjamuan ke dalam koperasi jemaat, kegiatan ini dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani, serta memperkuat jejaring UMKM berbasis komunitas. Lebih jauh, produk ini memiliki potensi sebagai ikon budaya dan wisata rohani Sulawesi Utara yang dapat dipasarkan ke tingkat nasional dan internasional.

Sejalan dengan visi Matching Fund Kedaireka yang mengutamakan kolaborasi triple helix (perguruan tinggi–industri–pemerintah/komunitas), kegiatan ini menggabungkan:

1. Perguruan Tinggi sebagai pusat riset, pengembangan produk, dan penyusunan strategi bisnis.

2. Industri/UMKM sebagai pelaku produksi dan pemasaran.

3. Gereja dan Komunitas Jemaat sebagai pengguna dan pengelola koperasiproduksi.

4. Pemerintah Daerah sebagai pendukung regulasi, promosi, dan fasilitasi distribusi.

Baca juga:  Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan Kota Tomohon Tahun 2025 Capai 53 Persen

Metode pengembangan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk penentuan bahan baku prioritas, Business Model Canvas (BMC) dan SWOT-QSPM untuk strategi bisnis.

Kegiatan ini mengintegrasikan perguruan tinggi, industri, gereja, dan pemerintah daerah dalam membangun ekosistem teologi-ekonomi yang berkelanjutan (sustainable faith-based economy).

Luaran kegiatan mencakup prototipe produk siap edar (alkohol & non-alkohol), model bisnis berbasis komunitas, sertifikasi produk, publikasi ilmiah, dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Urgensi kegiatan ini juga selaras dengan Asta Cita Pemerintah Indonesia,terutama: Mewujudkan ekonomi mandiri berbasis potensi lokal. Pembangunan dari desa oleh jemaat untuk dunia. Penguatan budaya, iman, dan toleransi sebagai ekspresi lokal yang membumi.

Dengan latar belakang tersebut, pengembangan Anggur Perjamuan Kudus Berbasis Buah Lokal Sulawesi Utara bukan sekadar inovasi produk, melainkan gerakan pemberdayaan ekonomi jemaat yang berkelanjutan, penguatan identitas budaya, dan kontribusi nyata terhadap perekonomian daerah.

(bersambung)

 

 

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.