ManadoTEMPO-Gubernur Sulut Yulius Selvanus kembali mengunjungi kolam renang Rano Wangun, Sario, Senin 20 Oktober 2025.
Dari kunjungan tersebut Gubernur Yulius mengatakan telah melakukan aksi yang diawali dengan pembersihan dan selanjutnya masuk pada rencana jangka panjang.

Langkah cepat ini menjadi bukti nyata komitmen Gubernur dalam mewujudkan fasilitas olahraga yang representatif bagi masyarakat Sulawesi Utara.
“Sesuai janji saya yang lalu saya melakukan aksi ini. Sudah beberapa hari sejak saya lakukan kunjungan, sampai hari ini melakukan pembersihan- pembersihan semua dulu. Setelah itu kita akan rancang bagaimana ini menjadi kolam renang internasional dan kolam renang bagi masyarakat. Kita akan buat kolam waterboom untuk masyarakat disini, juga untuk atlet,” ungkap Gubernur Yulius yang didampingi Kadispora Sulut, unsur TNI dan Kadiskomifo Sulut Dr Denny Mangala.
“Jadi kita akan siapkan semua dengan baik setelah itu kita akan tata kembali,” jelas Gubernur Yulius.
Tidak hanya kolah renang yang akan dibangun standar internasional, Gubernur Yulius juga mengatakan Stadion Klabat pun jadi target pembenahan.
“Saya sudah lapor kepada Menteri PU, beliau juga akan bantu kita untuk stadion klabat akan dibangun. Tentunya dispora dan KONI Sulut yang akan bekerjasama karena akan dimanfaatkan oleh KONI dan diawasi Dispora Sulut,” ungkap Gubernur Yulius.
Fasilitas olahraga yang berada di Sulut memang tengah dipacu mengingat jika tidak ada aral melintang, Sulut akan menjadi Tuan Rumah PON Beladiri.
“Tahun 2026 kita akan menjadi tuan rumah jadi kita akan siap-siap juga. Kalau tidak salah bulan Juni,” tutup Gubernur Sulut sembari bertolak mengunjungi Gedung Pingkan Matindas.
Sebelumnya, kolam renang Rano Wangun di KONI Manado sudah berubah warna menjadi hijau karena dipadati lumut dan air kolam renang tersebut tidak pernah diganti sejak tahun 1999.
Melihat kondisi memprihatinkan itu, Gubernur Yulius pun berinisiatif melakukan pembersihan dan pembenahan.
Dengan langkah cepat dan nyata tersebut, publik menilai Gubernur Yulius tidak hanya merespons kritik, tetapi menjawabnya dengan kerja dan hasil. Kolam Rano Wangun kini menjadi simbol perubahan—bukti bahwa janji pemerintah bisa ditepati dengan tindakan nyata.
(tonnymait)





